Inilah logo profilku sebagai penggemar dalam hobi alat tiup : "Saxophone", sekarang ini saya memulai dengan kehidupan baruku yaitu "back to music" khusus nya dengan instrument musik Saxophone.
Tulisan saya ini saya persembahkan bagi "Newbie" khususnya pemula pecinta saxophone dan sebagian merupakan hasil rangkuman dari berbagai sumber yang bisa dipercaya - mohon maaf jika mengutip dari sumber lain - yang penting essential nya....
Saya sendiri mengalami bagaimana dari proses menyukai - masa jenuh - pemilihan produk sampai bagaimana mempelajari not, dll, ternyata tidak segampang yang dikira tapi karena memang sudah niatan, semua hambatan bisa dilewati dengan mudah.
Saya sendiri mengalami bagaimana dari proses menyukai - masa jenuh - pemilihan produk sampai bagaimana mempelajari not, dll, ternyata tidak segampang yang dikira tapi karena memang sudah niatan, semua hambatan bisa dilewati dengan mudah.
Selain dikutip dari berbagai sumber lain, tulisan ini juga berdasarkan pengalaman selama menekuni instrument saxophone, saya percaya dengan berbagi melalui tulisan ini, akan semakin menambah ilmu /wawasan mengenai seluk beluk instrument saxophone ini.
YAS-23 Alto Saxophone untuk pemula
Tahun 2005 masih ori made in Japan
Ini ceritaku....
Gambar saxophone diatas adalah Saxophone pertamaku, merek Yamaha YAS23 masih made in Japan, di tahun 2005 saya benar benar masih sangat awam dan belum mengenal komunitas / group saxophone, jadi untuk membeli saxophone yang jelas dan bergaransi resmi hanya di show room Yamaha - Gatot Subroto. Menurut pribadi saya sendiri di tahun tersebut dari segi finishing hanya Yamaha yang paling bagus, sesuai dengan harga nya juga, beberapa merek seperti "Jxxxx" atau merek cina lainnya terlihat agak kasar finishing nya sedangkan merek seperti Selmer (Pro) terlalu mahal dan belum waktu nya untuk pemula.
Awal menyukai saxophone di tahun 2005, pertama kali telinga terpancing mendengarkan alat tiup ini, sound tone nya enak dan mantap, penampilan saat meniup keren dan dari bentuknya menurutku sangat "Vintage", selain kemahiran dalam hal Fingering, kemampuan mengolah nafas juga sangat penting, jadi jika Anda ingin bermain dengan optimal, kesehatan stamina harus bagus, cobain aja kalo badan lagi capek, mau niup aja nggak kuat, baca not berantakan.
Setelah membeli produk ini, saya memutuskan untuk mengikuti program kursus yang ditawarin Yamaha Music School, saya mengikuti kursus ini hanya beberapa bulan karena kesibukan dan lokasi tempat kursus dan tempat kerja yang lumayan jauh, setelah itu saya belajar otodidak sendiri, dengan bantuan CD lagu playalong semakin memotivasi saya untuk belajar (saat ini saya baru menyadari proses belajar otodidak ku banyak yang salah...he..he).
Belajar bermain saxophone secara otodidak ataupun pemula, tentunya harus mempunyai skill dasarnya terlebih dahulu, tidak mungkin harus memulai dengan meniup saja.
Belajar bermain saxophone secara otodidak ataupun pemula, tentunya harus mempunyai skill dasarnya terlebih dahulu, tidak mungkin harus memulai dengan meniup saja.
Tahun 2006 untuk pertama kali nya saya menonton pertunjukan Java Jazz di JCC - Senayan, suatu pengalaman yang tak terlupakan.
Saxophone saat ini populer dimainkan dalam permainan Jazz, beberapa nama pemain saxophone international masa kini yang terkenal adalah Dave Koz, Kenny G, Richard Elliot, Eric Marienthal, Sadao Watanabe,dan Kenny Garrett.
Hanya bertahan 1 tahun dengan hobi ini karena kesibukan pekerjaan saat itu dan akhirnya saya memutuskan menjual saxophone ku (saya jual juga karena kondisi tone mulai bocor akibat jatuh).
Tahun 2009 - telinga saya terpanggil kembali oleh frekwensi tone nya saxophone, saat itu saya bergelut di bisnis penjualan peralatan studio rekaman / DAW di Mangga Dua Mall, setiap melakukan upload instrument Saxophone dari file VST Instrument di Cubase 4, telinga saya selalu mengingat frekwensi suara tersebut dan saat itu saya mulai tergoda lagi dengan alat instrument ini.
Saya memutuskan membeli merek Yamaha dengan tipe yang sama yaitu YAS 23 tapi kali ini Made in Indonesia - sudah tidak beredar yang made in Japan, sound tone sama aja, finishing nya juga sama, beda di perlengkapan asesories nya.
Berbekal ilmu pas pasan dari kursus Yamaha Vol 1, saya mecoba untuk mempelajari ulang dari awal, karena saya sendiri berbisnis peralatan rekaman, saya juga mengoleksi lagu lagu CD Playalong dan customized recording sendiri, lagu lagu CD Playalong sangat memotivasi saya untuk kembali wake up dan belajar.
Kembali lagi...perjalanan waktu menyukai alat tiup ini hanya sampai 2 tahun, jenuh dan tidak tahu apa yang mesti dipelajari, koleksi CD lagu playalong hampir semua sudah dicobain....saya memutuskan selesai dengan hobi ini dan menjual saxophone karena sudah tidak dipakai.
Dan pada masa itu saya tergila gila dengan olah raga sepeda balap (www.allengozalicycling.blogspot.co.id).
YAS-23 Alto Saxophone untuk pemula
Made in Indonesia
Oktober 2015 saya sekali lagi kembali terpanggil oleh instrument musik ini.......kenangan masa indah saat meniup beberapa lagu Jazz di cd playalong, akhirnya saya memutuskan kembali ke dunia saxophone dan akan lebih serius menekuni nya.
Sejarah Saxophone,
Saxophone ditemukan ± 160 tahun yang lalu oleh seorang ahli pembuat alat musik dan musisi berbakat berkebangsaan Belgia yang bernama Antoine-Joseph (Adolphe) Sax. Kemudian pada tanggal 20 Maret 1846, Saxophone didaftarkan hak patennya untuk pertama kali.
Pada tahun 1842 Adolphe Sax pindah ke Paris dan mulai memperkenalkan saxophone ke seluruh dunia. Selanjutnya dia membuat dan memperkenalkan 14 jenis saxophone yang dibedakan berdasarkan ukuran dan pitch, diantaranya adalah Eb sopranino, F sopranino, Bb soprano, C soprano, Eb alto, F alto, Bb tenor, C tenor, Eb baritone, Bb bass, C bass, Eb contrabass, F contrabass, sedangkan sisanya yang lain jarang digunakan.
Jenis saxophone yang pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat luas adalah C bass. Saxophone ini diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh seorang komposer terkenal yang bernama Hector Belioz.
Tujuh puluh lima tahun sejak ditemukannya Saxophone, akhirnya saxophone mulai digunakan pada musik-musik dansa. Saxophone di-desain untuk memiliki tone yang lembut, halus, dan seimbang. Itu sebabnya saxophone dapat melangkapi suara terompet, drum, dan hiruk pikuk orang yang berbicara di sekitar band-band dansa pada awal abad 20. Mouthpiece saxophone dibuat lebih kecil dan lebih paralel, hal itu membuat suara saxophone terdengar lebih keras dan sangat cocok untuk musik jazz dan dansa. Sejak proses metamorfosis ini saxophone menjadi salah satu alat utama dalam musik jazz.
Berdasarkan perjalanan sejarah perkembangan saxophone di atas, maka dalam mempelajari saxophone tidak dapat mengabaikan proses perjalanan sejarah musik jazz dan musik-musik dansa. Beberapa alasan yang dapat dikemukakan adalah :
Saxophone merupakan salah satu alat musik yang terbilang masih muda, dibandingkan dengan jenis alat musik tiup lainnya seperti flute, oboe, clarinet, bassoon, dan sebagainya.
Note : Artikel tulisan ini diambil dari berbagai sumber
Eric Marienthal, Jazz & Marilyn Monroe
BalasHapushttps://www.youtube.com/watch?v=6OFliUqjaFA